Senin, 15 Desember 2008

KENAPA SAYA SENANG MAIN GAMES?

Mengapa saya suka main games? Saya sendiri "mungkin" tidak bisa menjawabnya. Tetapi rasa itu muncul sendiri tanpa saya mau atau diketahui. Tetapi yang jelas, saya pasti akan menjawab: seru, menyenangkan, dan asyiik. Meskipun orang tua saya memberi tahu untuk tidak sering-sering maen game, dulu gameboy, sekarang game komputer online.

Saya punya kebiasaan, kalau main game suka keterusan/ketagihan. Tetapi jika saya berhenti main game, pasti nyangkut terus dikepala saya. Tetapi kalau pelajaran sedikit yang nempel. Dan untuk game, saya tidak keberatan untuk membayar dengan tunai untuk mendapatkan yang terbaik untuk karakter saya di game itu. Tetapi menyebalkan sekali jika saya sudah mengeluarkan uang(tunai) yang sangat banyak kemudian ID(karakter di game) saya di hack seperti yang terjadi pada kakak saya. Kemungkinan itulah ketidakamanan main game online seperti GunBound yang sekarang saya senang untuk dimainkan. Saya tidak begitu suka(mungkin bisa dibilang tidak bisa) bermain game tradisional. Tetapi untuk mengisi waktu saat saya lagi bosan, saya bisa chatting dengan teman saya yang sedang online.

Orang tua saya tidak mengijinkan saya menyalakan komputer dirumah kecuali untuk mengerjakan tugas. Meskipun begitu, saya tidak bisa menahannya. Saya sangat ingin bermain game setiap kali ada kesempatan.

Kekurangan terbesar saya dalam situasi ini adalah saya tidak bisa menahan aturan untuk tidak main game saat hari sekolah. Meskipun begitu, karena sudah mendekati Ujian Akhir Semester, saya mencoba untuk tidak bermain game(untuk larangan yang paling ringan) dan tidak melihat kakak saya saat dia sedang menyalakan komputer(untuk yang paling berat).

Sekarang saya menyadari, saya tidak boleh melanggar aturan yang ada di rumah saya. Dan saya menyadari, bermain game terlalu lama tidak akan mengubah saya menjadi pintar atau menjadi kaya. Bermain game terlalu lama hanya akan buang-buang waktu, bayar listrik mahal,(kalau internet tidak karena saya di rumah menggunakan FastNet) dan membuat saya menjadi pusing.

Baik, saya telah memberi tahu sejarah saya dengan games yang telah dan sedang saya mainkan. Bagaimana dengan anda? Beritahu saya sejarah anda dengan games anda.^^


Tulisan Siswa SMP Labschool Jakarta
Jakarta, 19 November 2008


Pande Made Indra
7D

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TIK

Guru sebagai pendidik mempunyai tugas merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengembangkan proses pembelajaran secara efektif. Dalam tugas merencanakan pembelajaran, guru antara lain menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru berpedoman pada PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Guru-guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan PP No 19 tahun 2005 seperti tersebut diatas dengan komponen-komponen sebagai berikut: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alat-alat, bahan, sumber belajar, skenario pembelajaran, dan penilaian.

Beberapa komponen RPP didasarkan pada Standar Isi dan lainnya dikembangkan oleh guru sendiri. Untuk Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, guru mengacu pada Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Sedangkan komponen lain, misalnya skenario pembelajaran dikembangkan oleh guru sendiri.

Guru-guru menyusun skenario pembelajaran dengan memperhatikan berbagai faktor antara lain: kecakapan hidup, factor multiple intelligence, dan belajar aktif.

Aspek kecakapan hidup antara lain terdiri dari; kesadaran diri sebagai hamba Tuhan, makhluk sosial, kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya (Kesadaran Diri); menggali informasi, mengolah informasi & mengambil keputusan dengan cerdas, memecahkan masalah secara arif dan kreatif (Kecakapan Berpikir dan Bernalar); mengidentifikasi variable & hubungan satu dengan lainnya, merumuskan hipotesis, merancang & melaksanakan penelitian (Kecakapan Akademik); vokasional dasar, vokasional khusus (Kecakapan Vokasional); kecakapan mendengarkan, kecakapan berbicara, kecakapan membaca, kecakapan menuliskan pendapat/gagasan (Kecakapan Komunikasi); kecakapan sebagai teman kerja yang menyenangkan,kecakapan sebagai pimpinan yang berempati (Kecakapan Bekerja sama)

Adapun factor multiple intelligence meliputi antara lain: membaca, menulis, mengerti grafik/charta, mengkonstruksi, mendesain obyek praktik, menginterpretasikan image visual (Visual/ Spatial Intelligence); ketrampilan mendengar, berbicara, menulis, bercerita, menjelaskan, mengingat informasi lisan, meyakinkan seseorang dengan lisan (Verbal/Linguistic Intelligence); ketrampilan problem solving, mengklasifikasikan informasi, bekerja dengan konsep-konsep untuk mencari hubungan satu sama lain, melakukan percobaan yang dikontrol, keingintahuan tentang kejadian alam (Logical/Mathematical Intelligence); ketrampilan dalam menggunakan body language, hands on experimentation, mengekspresikan sesuatu menggunakan tubuhnya (Bodily/Kinesthetic Intelligence); suka musik, ketrampilan memainkan instrument musik, mengeri struktur dan rithme musik (Musical/Rytmic Intelligence); ketrampilan melihat sesuatu dengan perspektif lain, mendengar, empati, mengerti perasaan orang lain, bekerjasama dalam tim, berkomunikasi lisan dan tertulis, membangun kepercayaan, membangun hubungan positip dengan orang lain (Interpersonal Intelligence); ketrampilan mengenal kekuatan dan kelemahannya, melakukan refleksi dan analisis diri, mengevaluasi pola berpikirnya, peduli hati nuraninya, mengerti perannya dalam hubungannya dengan orang lain (Intrapersonal Intelligence).

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memungkinkan peserta didik belajar aktif sesuai dengan Cone of learning dari Edgar Dale. Apabila peserta didik mendengarkan, melihat, berbicara, dan bekerja maka akan mencapai keberhasilan 90 %.
Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru-guru berharap dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan harapan berbagai pihak (stake holder sekolah).

Referensi:
- BSNP. Kurikulum Standar Isi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: BSNP, 2006
- Dale,Edgar.Cone of learning. http://www.cals.ncsu.edu/agexed/sae/ppt1/sld012.htm
- Direktorat Profesi Pendidik, Dirjen PMPTK, Depdiknas. Pedoman Pengembangan Model-Model Pembelajaran. Jakarta:Direktorat Profesi Pendidik, 2006.
- Imawan, Cuk. Student Center Learning. Jakarta: Seminar Jakarta Teachers Forum, 2007
- PP No 19 tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sekretariat Negara RI, 2005.
- Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Oleh: rahayu67

Jumat, 12 Desember 2008

Buku TIK SMP


Blog ini dibuat dalam rangka mengembangkan buku TIK SMP yang masih langka di sekolah. Kalau kita lihat buku-buku TIK SMP yang ada, maka dapat kita lihat bahwa buku-buku itu belum dapat menjawab perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang selalu berubah. Perkembangan itu bergerak begitu cepat sehingga mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus dapat menguasai TIK ini.


Adanya blog Materi TIK untuk SMP ini diharapkan mampu menjawab perkembangan TIK dewasa ini dan dapat dimanfaatkan untuk mereka yang ingin memperdalam materi TIK SMP.


Semoga blog ini bermanfaat untuk semua.