Rabu, 30 Desember 2009

saya Kehilangan Gusdur

Baru saja saya mendengar berita bahwa mantan Presiden Indonesia, Gusdur baru saja wafat hari ini, pukul 18.45 WIB di RSCM Jakarta. Tentu berita ini sangat mengagetkan saya secara pribadi karena saya tak pernah menduga Allah memanggil beliau secepat itu. Inna Lillallaahi Wa inna Ilaihi Rojiun.

Saya dan keluarga turut berduka cita sedalam-dalamnya dan memohon kepada Allah SWT agar memgampuni dosa-dosa beliau dan menerima amal-amal beliau yang telah banyak manfaatnya untuk bangsa ini. Mengharumkan nama bangsa dan tak pernah kenal lelah agar bangsa ini menjadi cerdas.

Gusdur memang tokoh yang kontroversi. Bila Gusdur sudah bicara, akan terjadi pro dan kontra. Terkadang sulit bagi kita apa yang ada dalam alam pikirannya karena beliau adalah orang yang cerdas dan dimiliki oleh bangsa ini. Tokoh yang disegani bukan hanya dari teman-teman Nahdatul Ulama (NU), saja tetapi juga oleh semua kalangan. Baik Muslim maupun non muslim.

Terus terang saya kehilangan Gusdur. Kehilangan yang begitu mendalam, dan sayapun menangis sesunggukan mendengar kepergiannya. Merasa amat sangat kehilangan, karena jarang sekali kita temui seorang tokoh bangsa seperti beliau. Berani berkata tidak, pada saat orang lain berkata ya,

Gusdur memang unik. keunikannya terlihat dari karakternya yang berbeda dari tokoh kebanyakan. Gusdur kadang dipuji, tetapi juga sering dicaci karena statementnya yang terkadang membuat kuping orang yang mendengarnya serasa panas.

Gusdur adalah juga orang yang pantang mengeluh. Ini terlihat ketika orang-orang yang dulu dekat dengannya, satu persatu meninggalkannya. Dia tetap konsisten dengan perjuangannya. Selalu komitmen dengan janjinya, dan terkadang sulit dicerna oleh orang kebanyakan.

Salah satu keputusan beliau yang kontrovesial adalah ketika beliau menjabat sebagai presiden, ada dua departemen yang dibubarkan beliau yaitu departemen penerangan dan departemen sosial. Namun, ada departeman yang beliau buka yaitu departemen kelautan dan perikanan yang sampai saat ini masih terus dipertahankan oleh presiden SBY.

Akhirnya saya kehilangan Gusdur. Tokoh bangsa yang memiliki karakter unik. idola saya ketika mahasiswa. Beliau sanggup membuat ribuan mahasiswa dan dosen pada saat itu tertawa terbahak-bahak mendengarkan guyonan beliau. Tak terkecuali rektor IKIP Jakarta waktu itu, Prof. DR. Conny R. Semiawan. Waktu itu tahun 1990, beliau belum menjadi presiden, tetapi nama beliau sudah terkenal kemana-mana. Diam-diam saya kagum padanya pada saat itu. Itulah pertama kali saya bertemu dengan beliau. Bercium tangan dengan beliau. Orang yang selalu berpikir ke depan, dan pikirannya sulit untuk diterka oleh orang-orang seperti saya. Tak salah bila bangsa ini pernah memilihnya menjadi presiden Indonesia.

Indonesia memerlukan orang-orang seperti Gusdur, yang berani berbuat, berani bertanggungjawab.

Selamat jalan Gusdur, saya kehilangan figur bangsa seperti engkau. Meskipun engkau telah tiada saya tak akan pernah lupa apa yang pernah engkau sampaikan pada kami di IKIP Jakarta. Jadilah guru harapan bangsa, bukan menjadi guru yang hanya untuk dirinya sendiri. Menjadi panutan agar bangsa ini pintar dan mau berbagi pengetahuan dengan penuh keikhlasan kepada generasi penerus bangsa.

Selamat jalan pahlawanku. Kelak, aku akan menyusulmu.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Senin, 28 Desember 2009

Finalis Lomba keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2009

Buat teman-teman guru yang ingin mengetahui siapa saja yang terpilih menjadi finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran dapat melihat link di bawah ini

http://www.ditpropen.net/pdf/Finalis%20LKG%202009.pdf

salam
Omjay

Sabtu, 28 November 2009

Penghargaan Tak Terlupakan di Hari Guru

Omjay Mendapatkan Penghargaan dari Kepala Pusat Bahasa Depdiknas
Omjay Mendapatkan Penghargaan dari Kepala Pusat Bahasa Depdiknas

Rabu, 25 November 2009, bertempat di pusat bahasa depdiknas Rawamangun Jakarta Timur, saya mendapatkan penghargaan yang tak terlupakan di hari guru. Hari itu saya diminta hadir oleh panitia lomba blog balai bahasa bandung, kang syarif untuk menerima hadiah dan piala serta sertifikat sebagai pemenang pertama lomba blog tingkat nasional. Bahagia rasanya hati ini, bukan karena mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 4.000.000,-, tetapi penyerahan itu diberikan bertepatan dengan peringatan hari guru yang jatuh pada setiap tanggal 25 November.

Penghargaan ini adalah penghargaan yang tak terlupakan seumur hidup saya sebagai guru. Sebab saya tak pernah menduga sebelumnya bahwa hasil saya nge-blog setiap hari ternyata bukanlah pekerjaan sia-sia. Padahal kalau saya mau jujur, ngeblog itu pada awalnya bagi saya hanya sekedar iseng karena ingin berbagi kepada teman-teman guru di dunia maya. Tak pernah terpikirkan untuk mendapatkan hadiah dari hasil nge-blog.

Saya merasakan bahwa akses internet sangat bermanfaat bagi guru untuk bisa saling berbagi dan melengkapi. Apalagi saya merasakan bahwa ketersediaan sumber bacaan seperti buku di daerah sangat sulit diperoleh, dan saya berusaha apa yang saya baca, saya sharingkan kepada teman-teman guru, mahsiswa, dan juga khalayak ramai yang peduli dengan dunia pendidikan.

Kalau anda melihat blog saya di http://wijayalabs.wordpress.com, rasanya tak ada yang istimewa dari blog ini. Saya sendiri agak sedikit bingung mengapa dewan juri memilih blog saya itu sebagai pemenang pertama dari hampir 900 peserta yang mendaftarkan blognya di balai bahasa Bandung dari seluruh Indonesia. Bahkan kalau mau jujur, menurut saya banyak blog yang sangat bagus dan interaktif tetapi tak terpilih menjadi pemenang.

Lomba blog di balai bahasa ini adalah lomba blog tahun kedua yang saya ikuti. Tahun pertama, saya ikut mendaftarkan diri, tetapi belum berhasil terpilih sebagai pemenang, dan alhamdulilah baru tahun ini blog saya terpilih menjadi pemenang pertamanya.

Di sekolah, saya pandangi piala yang saya dapatkan di depan anak-anak, dan saya sampaikan kepada para peserta didik saya bahwa Omjay baru saja mendapatkan penghargaan lomba blog untuk memotivasi mereka. Mengabarkan pada mereka bahwa menulis di blog bukanlah pekerjaan sia-sia. Anak-anak pun memberikan ucapan selamat dan seraya berkata, " Wah enak juga ya jadi blogger!".

Para pembaca yang saya hormati dan banggakan,

Tanpa saya sadari, setelah kang pepih (admin kompasiana) memberikan kesempatan pada saya untuk terus menulis di blog, baik di kompasiana maupun di blog pribadi membuat saya menjadi terbiasa dalam menulis. Blog bukan saja membuat saya menjadi terampil menulis cepat, tetapi juga membuat saya lebih kreatif dalam menulis. Kreativitas menulis membuat saya menulis terus setiap hari dan membuat saya menjadi kompasianers teraktif bersama-sama dengan Pak Pray, Pak CH, Mas Wisnu, dan Kang pepih sendiri tentunya.

Saya tak mengira sama sekali keajaiban blog telah menggiring saya mendapatkan hadiah berupa uang secara beruntun di bulan November ini. Keberuntungan Pertama yang saya dapatkan adalah ketika buku yuk kita ngeblog! yang saya susun mendapatkan juara pertama sayembara penulisan naskah buku pengayaan 2009. Sebagai pemenang pertama bidang keterampilan tingkat SMP, saya mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 20.000.000,-. Jumlah yang sangat besar bagi seorang guru seperti saya. Kini, di hari guru saya mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 4.000.000,- sebagai juara pertama lomba blog dari balai bahasa bandung. Dengan jumlah uang Rp. 24.000.000,- itu saya serasa menjadi jutawan kaya baru yang alhamdulillah uang itu bisa saya manfaatkan untuk merenovasi rumah kami di Jatibening bekasi yang selalu terkena banjir.

Rasa syukur tak terhingga saya ucapkan kepada Allah SWT, kalau bukan skenario Engkau tidaklah mungkin seorang guru seperti saya mendapatkan hadiah sebesar itu. Mohon dijauhkan dari sifat sombong dan ria. Karena Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri. Apa yang saya tuliskan di sini sekedar ingin memotivasi bahwa menulis di blog memiliki keajaiban.

Kepada teman-teman pembaca semua, saya ucapkan banyak terima kasih, karena apa yang saya tuliskan di blog mendapatkan tangapan dan sambutan. Peran anda tak akan pernah saya lupakan. Penulis tanpa pembaca seperti sayur tanpa garam. Garing dan sunyi dari pengunjung. Karena itu biasakanlah menulis, dan juga memberikan komentar di blog orang lain. Di sanalah terlihat semangat berbagi terasakan.

Kepada pembaca saya pesankan, menulislah terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi. Keajaiban-keajaiban akan menyertai anda, bila anda komitmen dan konsisten. Seperti keajaiban yang telah juga menimpa teman saya mas dwiki Setiyawan, salah satu kompsianaers yang baru saja memenangkan lomba blog dengan hadiah Rp. 4.000.000,-.

Tak ada hal yang sia-sia, bila semua itu kita niatkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta menjadi ladang amal bagi kita sebelum ajal menjemput. Jasad kita boleh saja hilang diteman bumi, tetapi tulisan-tulisan kita akan terkenang selalu sepanjang masa oleh generasi kita berikutnya. Seperti tulisan almarhum buya hamka, dan ws rendra serta penulis-penulis tenar lainnya. Percayalah!

salam blogger persahabatan

Omjay

Selasa, 17 November 2009

SBY, Keajaiban Blog, dan Tangisan Istri

Omjay Mengucapkan Terima Kasih
Omjay Mengucapkan Terima Kasih

Membaca Kompas cetak hari ini, Selasa 17 November 2009, tentang disfungsi presiden, presiden harus konsekuen, dan Pak SBY bicaralah yang dituliskan oleh para penulis hebat membuat saya tersulut untuk menuliskan pendapat bahwa saatnya pak SBY untuk bicara setelah mendapatkan rekomendasi dari tim delapan.

Apalagi kini kita telah sama-sama tahu bahwa kasus bibit-chamzah sangat lemah di mata hukum dan merupakan rekayasa dari para pejabat yang berkuasa agar KPK lumpuh. Tentu ini sebuah dilema bangsa yang harus membuat kita berpikir bahwa kejujuran saat ini sangat mahal harganya. Orang akan dengan sangat mudahnya bersumpah di muka pengadilan dan merasa dirinya paling benar.

Kalau saya menjadi pak SBY, saya akan bertindak hati-hati dan hal ini bisa menjadi senjata makan tuan. Apalagi teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat terbuka, dimana orang bisa saja cuap-cuap melalui blog dan jejaring sosialnya. Bagi saya pribadi, kekuatan para blogger dan facebooker tidak bisa dianggap enteng. Apalagi blog memiliki keajaiban yang dapat mengangkat pemiliknya menjadi seorang blogger yang dapat bermanfaat untuk orang banyak. Dikenal dan terkenal.

Itulah yang saya rasakan malam ini. Ada rasa haru dan bangga, karena baru saja diumumkan oleh dewan juri bahwa naskah buku saya yang berjudul yuk kita ngeblog! mendapatkan juara pertama tingkat SMP.

Blog memang ajaib. Media ini bukan hanya mengangkat saya menjadi pemenang pertama sayembara penulisan naskah buku pengayaan 2009, Juga blog telah membuat saya menjadi terampil menulis. Bahkan kini blog telah membuat saya menjadi kreatif menulis. Rasanya belum bisa tidur, kalau belum memposting satu tulisan untuk teman-teman di dunia maya. Teman-teman pasti menunggu tulisan-tulisan saya. Meski terkadang tulisan itu mungkin kurang bermanfaat buat orang banyak.

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ilahi Rabbi, dalam waktu yang hampir bersamaan saya telah memenangkan dua lomba sekaligus, sebagai juara pertama nasional lomba blog balai bahasa bandung, dan juara pertama buku pengayaan 2009. Tentu ini semua bukan pekerjaan yang langsung selesai, tetapi merupakan sebuah proses perjuangan yang membutuhkan perjuangan.

Pada tengah malam sekitar jam 00.00, saya kabari istriku di rumah, dan saya katakan bahwa saya mendapatkan juara pertama. Mendengar kabar itu, sontak istriku menangis bahagia. Meskipun hanya melalui HP, kudengar isak tangisan itu begitu membahagiakan dan mengharukan. Sungguh berita yang tiada disangka, termasuk diriku sendiri. Betapa bahagianya kami. Malam itu, tanpa kami sadari, kami sama-sama menangis bahagia. Musibah yang kami alami telah diubah Allah menjadi anugerah tak ternilai. Robohnya rumah kami karena dimakan rayap yang memaksa kami juga harus mengontrak rumah petak untuk sebulan ini benar-benar membawa perasaan kami lebih berkeinginan untuk mendekat-Nya. Insya Allah, rumah rusak itu akan menjelma menjadi rumah indah yang penuh barokah karena dibangun dari isi otak karena kemurahan-Nya. Allah telah menganugerahkan limpahan rezeki kepada kami dengan jalan yang tiada terduga. Terima kasih ya Allah, karena Engkaulah kami dapat berubah dan mengubah keadaan ini. Engkau telah menunjukkan kami jalan rezeki melalui blog yang telah dikunjungi pembaca untuk berkenan berbagi. Kiranya Engkau tetap berkenan untuk meridloi blog ini agar tetap eksis di hati kami dan pembaca. Tentu kami berharap agar blog ini bermanfaat bagi kemajuan bangsa, khususnya dunia pendidikan yang sedang mulai bangun.

Melalui blog ini, dengan segala ketulusan dan keikhlasan, kami menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada pembaca. Tanpa pembaca dan motivasi Anda, kami bukanlah apa-apa. Pembaca, sedikit yang dapat kami sampaikan ini semoga menjadi sebuah pencerahan. Selain kepada pembaca, kami pun tak lupa dan melupakan jasa dan doa keluarga tercinta. Istriku, anak-anakku, ayahandamu hanya dapat mengucapkan terima kasih. Kalian adalah motivator ayahmu. Tanpamu, ayahmu bukanlah apa-apa. Jikalau ayahmu pergi, itu tidaklah bermaksud untuk menghindari kewajiban mendidikmu. Justru ayahmu pergi untuk kewajiban yang lebih besar, yakni mendidik bangsa ini agar mengenal karakter terdidik sehingga terbentuk generasi yang santun dan berprestasi. Kini doa dan dukungan kalian, sebagian telah dikabulkan Allah. Maka, ikhlaskanlah ayahandamu pergi untuk berbagi. Yakinlah, bahwa Allah itu mboten sare (tidak tidur), begitu saya meminjam istilah bahasa Jawa dari teman sekamarku, Johan Wahyudi dari Sragen Jateng, yang juga menjadi juara 1 untuk tingkat SMA.

Salam Blogger persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Kamis, 05 November 2009

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di SMPN 230 Jak-Tim

MGMP Guru-Guru Bahasa Indonesia di SMPN 230 jaktim

Guru-Guru Bahasa Indonesia di SMPN 230 jaktim

Hari ini saya mendapatkan undangan untuk memberikan materi Penelitian tindakan kelas (PTK) di Musywarah Guru Mata pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia di SMPN 230 Cipayung Jakarta Timur. Saya diundang oleh ibu Dra. Hj. Saida Edib Hanum, M.Pd, Ketua MGMP Bahasa Indonesia Jakarta Timur.

Senang sekali bisa bertemu di sini, belajar dan berbagi ilmu PTK dengan teman-teman guru Bahasa Indonesia. Sebagai orang yang senang mempelajari bahasa Indonesia, merupakan sebuah kebahagian tersendiri bisa berbagi dengan teman-teman yang memperjuangkan bahasa Indonesia agar menjadi bahasa yang benar-benar disukai oleh para anak didik kita. Ada 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik yaitu Mendengar, Berbicara, Membaca, dan Menulis.

Dari keempat keterampilan berbahasa itulah diharapkan anak didik mampu mengembangkan dirinya menjadi orang yang mampu mengembangkan keterampilan berbahasa itu seperti menjadi reporter, editor, penulis, penyair, dan lain-lain.

Ada juga keterampilan bersastra yang perlu dikembangkan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Seperti mereka bisa membuat puisi, pantun, dan prosa. Dari penerbit Erlangga, mereka mempresentasikan buku-buku pelajaran Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Standar Isi KTSP 2006 dan mengacu kepada SK dan KD yang telah ditetapkan oleh pusat kurikulum. Sangat menarik dan membuat para guru yang hadir untuk bisa juga membuat buku.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menggugah teman-teman guru bahasa Indonesia untuk mampu menulis dan mengembangkan karya tulisnya di bidang bahasa yang bermanfaat untuk mengembangkan keempat keterampilan berbahasa itu. Mengembangkan Potensi unik siswa melalui PTK.

Kalau para peserta didik menguasai keempat keterampilan itu, maka akan hebatlah para peserta didik karena mampu menguasai keterampilan ini dengan baik, dan mereka akan menjadi orang-orang yang dicari secara profesional karena kemampuannya di bidang bahasa. Bahasa Persatuan yang menjadi Bahasa Resmi bangsa Indonesia.

Ada puisi yang dibacakan oleh mas Erwan yang merupakan guru kesusastraan di beberapa sekolah yang membuat saya tertarik dan memaknainya. Dengan judulnya, Impian 3 hari 3 malam. Sunguh sangat mempesona puisinya dan mengingatkan saya pada puisi-puisi karya WS Rendra almarhum.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Selasa, 03 November 2009

Kolaborasi guru dan Dosen Dalam penelitian

Omjay dalam Lomaba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran Tingkat Nasional 2008

Omjay dalam Lomaba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran Tingkat Nasional 2008

Guru adalah orang yang mengajar di sekolah sedangkan dosen adalah orang yang mengajar di perguruan tinggi. Begitulah biasanya orang membedakan antara guru dan dosen secara sederhana. Tetapi sebenarnya guru dan dosen sama-sama orang yang menyampaikan ilmu yang dikuasainya untuk para peserta didik. Bila di sekolah peserta didik disebut siswa dan bila di perguruan tinggi peserta didik biasanya disebut mahasiswa.

Guru dan dosen adalah pekerjaan yang sangat mulia. Mereka berusaha membimbing para peserta didiknya agar mampu menguasai kompetensi yang diharapkan. Dengan begitu sangat penting peran mereka dalam dunia pendidikan kita, khususnya dalam keberhasilan guru dalam pembelajaran di sekolah. Namun, sangat disayangkan peran dan fungsi mereka seolah-olah terlihat berjalan sendiri-sendiri. Tak terjadi kolaborasi antara guru dan dosen. Padahal banyak yang akan dihasilkan dalam bidang pendidikan bila guru dan dosen berkolaborasi. Begitu banyak khasanah ilmu pendidikan yang belum ditemukan.

Setiap kali melakukan penelitian di sekolah, saya selalu mengajak teman-teman dosen untuk bergabung dalam penelitian saya di sekolah. Sebab bagi saya keilmuan mereka sangat penting dan dosen memiliki tri darma perguruan tinggi yang salah satunya adalah kemampuan meneliti. Dengan bergabungnya antara guru dan dosen akan menjadi jembatan antara dunia perguruan tinggi dan dunia persekolahan kita.

Contohnya, setiap kali saya membuat proposal penelitian di bidang pendidikan, baik proposal berbentuk Penelitian tindakan kelas atau lainnya, saya selalu berusaha berkonsultasi dengan mantan dosen saya di IKIP Jakarta/UNJ. Dari merekalah saya mendapatkan banyak masukan, khususnya dalam kerangka teoritis dan metodologi penelitiannya. Sebagai orang yang sehari-harinya mengamati proses yang terjadi di sekolah, dibutuhkan orang luar untuk mengamati pula apa yang telah kita lakukan di sekolah. Apakah telah sesuai dengan harapan perguruan tinggi atau justru malah sebaliknya. Melalui cara-cara kolaborasi seperti itulah, maka setiap kali melaporkan hasil penelitian saya dan kemudian saya ikutkan dalam lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran di departemen pendidikan nasional, membuahkan hasil dengan terpilihnya saya menjadi finalis dalam lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional tahun 2008.

Guru dan dosen sebenarnya masing-masing saling membutuhkan. Guru memerlukan dosen sebagai tempat konsultasinya dan dosenpun memerlukan guru sebagai tempat menguji hipotesanya di bidang pendidikan. Apalagi bila dosen tersebut sedang mengambil program doktor kependidikan yang harus menuliskan desertasi di bidang pendidikan. Alhasil, bila dua kepentingan ini bertemu, maka akan melahirkan sebuah kolaborasi yang hebat dan akan menghasilkan hasil penelitian yang bisa diterima oleh dunia persekolahan dan dunia perguruan tinggi. Kerja keras mereka menggema kencang karena bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Di sinilah pentingnya sebuah penelitian kolaborasi antara guru dan dosen yang saling bekerjasama menyelesaikan masalah di bidang pendidikan atau mampu mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sebab kita masih melihat bahwa masih banyak guru yang hanya menggunakan satu model pembelajaran dan tidak menemukan potensi unik yang dimiliki anak didiknya.

Guru dan dosen harus saling bertegur sapa dalam dunia penelitian kita. Mereka adalah masyarakat ilmiah yang menjadi garda terdepan dalam melahirkan paradigma baru di bidang pendidikan. Bila mereka berjalan sendiri-sendiri, maka yang terjadi adalah apa yang dikerjakan guru tak terpublikasikan ke dalam dunia perguruan tinggi, dan apa yang diteliti dosen di perguruan tinggi tak sampai ke dalam dunia persekolahan. Kolaborasi guru dan dosen yang bergerak di bidang pendidikan tentu sangat dibutuhkan karena akan menimbulkan saling sinergi. Mereka harus saling bekerjasama dan saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang terjadi dan harus saling asah, asih, dan asuh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian.

Omjay bersama pemenang LKDP 2008

Omjay bersama pemenang LKDP 2008 di TVRI

Sebagai seorang guru yang telah merasakan benar pentingnya kolaborasi antara guru dan dosen membuat saya ingin mensharingkan kepada teman-teman guru untuk tidak malu bertanya kepada teman-teman yang berprofesi sebagai dosen. Saya merasakan benar, setiap kali penelitian yang saya lakukan bersama dosen, mencapai hasil sesuai yang saya harapkan dalam penelitian. Hasil penelitian itupun terekspos sampai ke tingkat nasional, dengan terpilihnya saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah di departemen pendidikan nasional. Bagi saya, berkonsultasi dengan teman-teman dosen sangat menyenangkan, bukan saja saya mendapatkan ilmu tambahan, tetapi saya merasakan ada orang lain yang mengamati kinerja saya secara cermat dan teliti melalui tulisan ilmiah yang saya laporkan. Di sinilah letak kekritisan seorang dosen yang mampu berpikir secara ilmiah dan runut tentang metodologi penelitian.

Ketika penelitian telah sampai kepada pelaporan, maka guru dan dosen benar-benar merasakan apa yang terjadi di sekolah benar-benar telah terpecahkan dengan baik. Guru yang kurang terbiasa meneliti akan terbantu dengan adanya dosen yang mau berkolaborasi. Ingatlah selalu, kolaborasi selalu menghasilkan prestasi tinggi!. Itulah yang saya dengar dari beberapa guru besar yang mau turun gunung ke sekolah-sekolah mengecek langsung apa yang mereka teliti. Mereka tidak diam dalam menara gading dan menunggu laporan saja. Mereka turut aktif mengamati, dan membantu guru melakukan refleksi diri untuk memperbaiki kinerjanya sebagi guru. Bila tri darma perguruan tinggi benar-benar berjalan, maka setiap ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi akan benar-terasakan manfaatnya bagi sekolah.

Kolaborasi guru dan dosen harus terus digalakkan agar penelitian yang dilakukan oleh para guru menjadi lebih berarti bagi sekolah dan dunia perguruan tinggi, sehingga terjadi proses saling membutuhkan antara guru dan dosen yang sama-sama menjadi seorang peneliti.

Bila guru dan dosen tak meneliti dan tidak saling berkolaborasi dalam mengambangkan penelitiannya, maka akan semakin mundurlah dunia pendidikan kita. Percayalah!.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Jumat, 30 Oktober 2009

Surat Pemanggilan Calon Pemenang Buku Pengayaan 2009

Omjay Mohon Doa agar Buku Yuk Kita Nge-Blog Menang!

Omjay Mohon Doa agar Buku Yuk Kita Nge-Blog Menang!

Kemarin, saya mendapatkan surat kilat khusus dari pak pos. Begitu saya buka, isinya adalah pemanggilan calon pemenang sayembara penulisan buku Pengayaan tahun 2009, dari pusat perbukaan RI, isinya sebagai berikut:

Yth. Saudara Wijaya Kusumah

Guru Labschool Jakarta

Kami beritahukan bahwa panitia sayembara penulisan naskah buku pengayaan tahun 2009 telah menerima 818 naskah dari 26 propinsi. Berdasarkan hasil penelitian dewan juri, naskah saudara dengan judul Yuk Kita Nge-Blog! dinyatakan sebagai calon pemenang sayembara penulisan naskah buku pengayaan tahun 2009. Untuk itu kami capkan Selamat!.

Kami mengundang saudara untuk hadir pada acara pengumuman dan pemberian hadiah yang akan diselenggarakan di jakarta dari 16 s.d. 19 November 2009. Semua calon pemenag akan ditempatkan di hotel mega anggrek jl. Arjuna selatan no. 4 Palmerah Jakbar telp. 021. 5363044

Saudara diminta melapor ke sekretariat panita sayembara pada:

Hari/ Tanggal: Senin, 16 November 2009

Waktu : Pukul 10.00 s.d.12.00 wib

Tempat: Lobby Hotel Mega Anggrek

Membaca surat itu, hati saya sangat senang dan bahagia sekali sebab tak menyangka buku yang saya susun itu masuk nominasi sayembara penulisan naskah buku pengayaan tahun 2009. Mohon doa dari teman-teman blogger, semoga bisa terpilih menjadi pemenangnya tahun ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Senin, 26 Oktober 2009

Penguasaan Materi Guru Kurang

Penguasaan Materi Guru Kurang
Ilustrasi: Sugimun, Guru Matematika SMPN I Lumbis, Kabupaten Nunukan, punya cara jitu agar siswanya tertarik dan mudah mengerti pelajaran matematikanya. Salah satunya, Sugimun mengajak siswa bermain gaple atau lebih akrab disebut domino.
Senin, 26 Oktober 2009 | 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidaklayakan menjadi guru profesional pada banyak pendidik saat ini bukan hanya karena kualifikasi pendidikan yang umumnya belum sarjana. Kondisi guru saat ini masih banyak yang kurang menguasai materi bidang yang diajarnya serta kemampuan mengajar yang lemah.

Berdasarkan pengujian yang pernah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004 guna mengetahui tingkat kelayakan dan kompetensi guru, penguasaan materi guru di tingkat pendidikan dasar dan menengah maupun untuk bidang studi sangat rendah. Kemampuan guru untuk menjawab soal-soal penguasaan materi secara umum maupun sesuai bidang studi rata-rata di bawah 50 persen.

Hasil tes umum untuk guru TK/SD rata-rata 34,26, sedangkan tes serupa untuk guru lainnya rata-rata 40,15. Nilai untuk penguasaan materi Matematika dan Sains sangat rendah rata-rata berkisar 13,24 hingga 22,33.

Ketua Umum Klub Guru Indonesia, Satria Dharma di Jakarta, Senin (26/10), mengatakan persoalan yang dihadapi guru cukup kompleks. Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memproduksi guru belum memiliki kualitas yang memuaskan untuk menghasilkan guru yang dibutuhkan masyarakat. "Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya pelatihan dan pendidikan untuk meng-update pengetahuan para guru secara keilmuan maupun metode pembelajaran dari sekolah dan pemerintah. Apalagi di lapangan, banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya," kata Satria.

Menurut Satria, para guru banyak yang terjebak pada metode pembelajaran konvensional. Padahal, kemajuan teknologi seperti internet bisa jadi sumber belajar yang menolong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. "Kita mesti dorong guru-guru untuk bisa memacu dirinya untuk maju. Jika selalu mengharapkan pemerintah memang sulit. Sebab, pemerintah sendiri sering bersikap top-down dalam pendidikan guru, yang akhirnya tidak sesuai dengan kebutuhan guru yang sebenarnya," ujar Satria.

Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan ketidaksesuaian keilmuan guru dengan bidang yang mesti diajarnya menyebabkan banyak kompetensi profesional guru dipertanyakan. Kenyataan itu banyak terjadi pada guru di berbagai sekolah dan daerah.

"Untuk guru-guru yang mismatch itu, bisa saja difokuskan lagi penguasaan materi untuk bidang yang diajarnya. Bisa saja LPTK membantu dengan membuat program paket yang dibutuhkan guru itu, sesuai kondisinya saat ini," kata Rochmat.


ELN

Editor: made

Sabtu, 24 Oktober 2009

Mutu Pendidik Harus Tidak mengecewakan

Diklat PLPG di FT UNJ
Diklat PLPG di FT UNJ tahun 2008

Hari ini, sabtu 24 Oktober 2009, saya membeli koran kompas cetak sambil menunggu dijemput oleh panitia pelatihan PTK di Tol Jatibening. Ketika membaca kolom opini halaman 6 ada sebuah judul yang menarik. Judulnya, Mutu pendidik yang mengecewakan. Tulisan itu ditulis oleh bapak Ali Khomsan, guru besar fakultas Ekologi Manusia IPB yang dapat anda baca secara lengkap di sini. (http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/24/05203623/mutu.pendidik.yang.mengecewakan)

Dalam tulisannya beliau menuliskan bahwa Kinerja guru tampak meningkat saat mengurus sertifikasi guru. Namun, setelah itu, mereka kembali bertugas seperti semula, tak ada perbaikan performans. Karena itu, guru yang baik, yang telah maupun belum mendapatkan sertifikasi, perlu terus mendapatkan pelatihan, aktif mengikuti seminar atau lokarya untuk mendapatkan wawasan tambahan guna memperbaiki kinerjanya di sekolah.

Di halaman lain, dikolom humaniora dituliskan banyak guru tak pantas jadi guru. Anda bisa melihatnya di http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/24/04173953/banyak.guru.tak.pantas.jadi.guru.

Terus terang, setelah membaca kedua tulisan di atas, sebagai seorang guru yang berprofesi sebagai pendidik membuat saya terpacu untuk menjadi guru yang tidak mengecewakan civitas akademika. Mengecewakan peserta didik, orang tua dan sekolah. Oleh karena itu, saya harus selalu meng-upgrade kemampuan yang saya miliki agar dapat dikatakan sebagai guru profesional. Guru yang mampu melayani peserta didiknya dengan baik. Mutu pendidik harus menjadi tidak mengecewakan.

Agar mutu pendidik tidak mengecewakan, maka guru yang bersangkutan harus bisa meneliti, menulis sendiri Rencana program pembelajarannya dan menyiapkan segala perangkat pembelajaran. Sebab biar bagaimanapun, sistem penilailan kinerja guru sampai saat ini masih menggunakan sistem portofolio, dimana guru dituntut untuk mengumpulkan berkas portofolionya sebanyak-banyaknya. Memenuhi persayaratan jumlah point 850 point agar bisa lulus sertifikasi guru dalam jabatan.

Memang sungguh menyedihkan, apa yang telah dicanangkan oleh pemerintah agar guru sejahtera dan bermartabat melalui sertifikasi guru belum berjalan lancar. Apalagi bila kita melihat prosesnya masih amburadul dan menuai kritik. Tidak jelas dana itu sebenarnya ada dimana, di pemerintah pusata atau sudah di daerah, sebab pencairannya terkesan diperlambat. Mungkin bisa juga ditabungkan agar bunganya bisa masuk ke kantong pejabat. Saya tidak tahu, tapi Allah maha tahu. Sebab ketika saya tanya langsung kepada kedua belah pihak, yang dari pusat mengatakan bahwa dana itu sudah turun ke daerah, sedangkan dari daerah mengatakan dana dari pusat belum cair. Mana yang benar saya tidak tahu. Mungkin terjadi mis manajemen, mungkin juga administrasinya yang tidak profesional, seperti apa yang saya alami dan juga banyak teman guru yang mengalaminya. Berkas portofolio saya hilang.

Saya sendiri mengalami, bagaimana sulitnya menemukan berkas portofolio saya yang hilang itu, dan entah kemana keselipnya. Saya sudah menyusur mulai dari dinas pendidikan setempat sampai direktorat jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga pendidikan (PMPTK) tingakat pusat di depdiknas Senayan. Untunglah saya masih bisa diikutsertakan dalam PLPG, dan pada akhirnya saya mendapatkan sertifikat pendidik sebagai guru profesional di bidang TIK SMP.

Sertifikasi guru memang sungguh melelahkan. Sangatlah wajar apabila pada saat penilaian sertifikasi guru, banyak kinerja guru yang naik dan terkesan meningkat. Hal ini berkaitan dengan jumah point yang harus mereka penuhi. Bila tak mencapai itu maka mereka dinyatakan tak lulus sertifikasi guru. jadilah para guru menjadi seorang pemburu dan bukan pendidik. Mereka tanpa sadar telah menjadi pemburu sertifikat, mengikuti seminar dan workshop ini dan itu agar bisa lulus sertifikasi guru.

Proses sertifikasi guru memang tak semudah sertifikasi dosen, guru benar-benar diminta menyerahkan arsip portofolionya dari apa yang telah dilakukannya selama ini sebagai guru. Sebagai guru yang ingin lulus sertifikasi guru dalam jabatan tentu saya ingin lulus murni. Tidak mengurangi atau menambah jam mengajar yang diminta agar sampai 24jam sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Oleh karena itu saya melengkapinya dengan tambahan karya tulis saya yang telah beberapa kali masuk final di tingkat nasional.

Namun apa mau di kata, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, saya di telpon oleh panitia dari pemda jaktim agar segera mengirimkan berkas kembali dan mengikuti PLPG diFT UNJ. Awalnya saya bersedih hati karena tak lulus murni dalam sertifikasi guru, namun mendengar teman saya yang pernah menjadi guru berprestasi tingkat nasional juga harus ikut PLPG, membuat saya kembali bersemangat. Batin saya mengatakan, guru yang sudah salaman sama pak SBY saja dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti PLPG. apalagi saya, yang belum bersalaman sama pak SBY, hehehehe.

Ternyata, setelah mengikuti PLPG, saya justru bersyukur kepada Allah, karena banyak ilmu yang saya dapat, banyak teman baru yang saya kenal, dan ada tambahan uang saku dari panitia. Di dalam PLPG itu kami diberikan pelatihan bagaimana mengelola pembelajaran yang baik, memanfaatkan media pembelajaran, membuat RPP yang benar dan tidak sekedar copy and paste serta dibimbing bagaimana melaksanakan PTK dan lesson study. Terus terang saya sangat bersyukur sekali mendapatkan pelatihan ini. Membuat saya semakin refresh dan saya pun menjadi tahu kelemahan saya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena di Pelatihan PLPG ini kita diberikan masukan tentang gaya mengajar kita oleh para asesor yang baik hatinya. Ada juga dari mereka yang dulunya adalah dosen saya sewaktu S1.

Saya justru megusulkan kepada pemerintah. Mereka-mereka yang sudah lulus sertifikasi ini dikumpulkan dan diberikan tambahan pengetahuan tentang ilmu pembelajaran yang saat ini telah berkembang pesat. Tapi agaknya, rencaa ini sulit dilakukan karena minimnya anggaran pemeritah. Untuk sertifikasi guru saja, pemerintah masih menganggarkan alokasi dana yang tidak sedikit, apalagi harus mengumpulkan kembali mereka-mereka yang sudah lulus sertifikasi guru.

Oleh karenanya agar mutu pendidik tidak mengecewakan, maka harus ada kesadaran dari para penddik itu, baik guru maupun dosen untuk senantiasa belajar sepanjang hayat. Memperbaiki kualitas pembelajarannya melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dan melaporkannya dalam bentuk laporan karya tulis ilmiah (KTI). Bukankah banyak guru yang masih belum mampu membuat KTI?

Bila budaya atau tradisi meneliti dan menulis KTI telah menjadi budaya sekolah dan selalu dilaksanakan oleh para guru, maka mutu pendidik kita tak akan pernah mengecewakan. Sebab mereka selalu melakukan instropeksi diri dengan melakukan PTK yang benar, dimana mereka dapat memisahkan antara tindakan dengan penelitian. Di dalam PTK itulah para guru menemukan potensi unik siswa dan mengembangkan karakter peserta didik agar menjadi orang yang berbudi luhur dan bertakwa. Bukan orang pintar yang licik, tetapi orang pintar yang bijaksana, mampu merendahkan dirinya seperti ilmu padi kian berisi kian merunduk.

Akhirnya, guru-guru di sekolah kita harus pantas menjadi guru dan tidak mengecewakan stake holder yang ada di dalamnya. Menjalankan profesinya dengan penuh tanggungjawab dan sanggup menjadi agen pembelajaran. Guru harus menjadi orang pintar yang beruntung bukan orang bodoh yang beruntung seperti apa yang dituliskan oleh gde prama di http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/24/05180036/orang.bodoh.yang.beruntung. Mari kita terus bekerja, belajar, dan berdoa agar kita menjadi orang yang bijaksana dan tidak mengecewakan orang lain.

Salam blogger Kompasiana

Omjay

http://wijayalabs.wordpress.com

Belajar dan berbagi Ilmu PTK di Al Bayan islamic school tangerang

Foto Bersama dengan Peserta PTK Putri di Al Bayan
Foto Bersama dengan Peserta PTK Putri di Al Bayan

Sabtu, 24 Oktober 2009 saya diminta oleh Kepala Divisi Pengembangan Mutu Sekolah Al Bayan Islamic School, ibu Diah Alfaningtias, S.Pd untuk memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kepada 50 orang guru di sekolah Al Bayan islamic school. Senang sekali bisa berbagi dengan teman-teman guru di sekolah ini. Selain mereka masih muda-muda, mereka pun memiliki minat yang tinggi untuk meneliti. Hal ini terlihat setelah saya selesai memberikan materi, banyak sekali di antara mereka yang telah memiliki judul PTK yang sangat menarik dan bermanfaat untuk memperbaiki kinerja mereka sebagai guru. Mereka nampak bersemangat membuat proposal PTKnya.

Foto Bersama dengan Peserta PTK Putra di Al Bayan
Foto Bersama dengan Peserta PTK Putra di Al Bayan

Sekolah Al-Bayan yang baru berdiri sekitar 5 tahunan ini terdiri dari sekolah Kelompok Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT). Sekolah yang terletak di Jl. Basoka Raya No. 96 Komp. Mesjid At-Tawwab, Larangan Kota Tangerang Banten dengan telp. 021. 7333182 ini, memiliki budaya sekolah yang unggul dan unik.

Terus terang saya merasa nyaman di dalamnya. Selain fasilitas pembelajaran yang lengkap, sekolah ini juga telah memenuhi 8 standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karenanya tidak salah bila banyak masyarakat sekitar yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Mereka sangat percaya dengan keunggulan yang diberikan Al Bayan Islamic school dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap anak didiknya. Wajar saja, bila para orang tua murid berani mengeluarkan 'kocek' yang tidak sedikit jumlahnya, karena sekolah ini terakreditasi dengan baik.

Peserta PTK Putra di Al Bayan sedang Menyimak Materi PTK
Peserta PTK Putra di Al Bayan sedang Menyimak Materi PTK

Mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam belajar dan berbagi ilmu PTK di sekolah ini membuat saya terpacu untuk membuat sekolah sendiri kelak. Berusaha mandiri dalam melayani kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan. Membangun sekolah unggul dan berkualitas yang keberadaannya sangat dinantikan.

Peserta PTK Putra di Al Bayan sedang Menyimak Materi PTK
Peserta PTK Putra di Al Bayan sedang Menyimak Materi PTK

Dalam memberikan materi pelatihan PTK di sekolah ini saya sungguh senang. Sebab respon peserta pelatihan yang terdiri dari guru KB-TK, dan SD ini sangat luar biasa. Mereka rata-rata memiliki motivasi yang tinggi dalam meneliti. Bahkan ada guru di sini yang telah menjadi guru berprestasi di tingkat nasional, dan juga menjadi finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) 2008 yang baru lalu. Karya tulis ilmiah mereka sangat menarik, dan mereka mampu melakukan inovasi baru dalam menemukan metode dan model-model pembelajaran di KB-TK, dan SD.

Peserta PTK di Al Bayan Sangat Serius Menyimak Materi PTK
Peserta PTK di Al Bayan Sangat Serius Menyimak Materi PTK

Belajar dan berbagi ilmu PTK di Al Bayan islamic school membuat saya serasa mendapat studi banding gratis yang nantinya bisa saya terapkan di sekolah tempat saya mengabdikan diri. Al Bayan mampu untuk terus menerus memperbaiki kualitas pembelajarannya, dan semua itu telah menjadi program divisi pengembangan Mutu Sekolah Al Bayan islamic school.

Omjay Memberikan tanda tangan pada Buku PTK
Omjay Memberikan tanda tangan pada Buku PTK

Hari ini, saya mendapatkan pengalaman baru yang saya sharingkan dengan teman-teman dunia maya dalam blog ini. Ternyata kolaborasi dan saling membantu diantara sesama guru dapat melahirkan sebuah karya tulis ilmiah yang sangat bermanfaat untuk sekolah, guru, dan murid. Bila itu telah terdengar oleh masyarakat, maka PTK yang dilakukan akan bermanfaat juga untuk masyarakat sekitarnya. Hal ini telah terbukti, sekolah Al bayan yang baru sekitar 5 tahunan berdiri telah mampu membangun pencitraan yang baik di mata masyarakat. Mereka mampu mempertahankannya dengan terus menerus melakukan perbaikan kualitas pembelajaran melalui PTK.

PTK adalah salah satu solusi untuk meningkatkan mutu pendidik agar tidak mengecewakan di mata masyarakat. Guru sekarang harus mampu meneliti, apalagi sertifikasi guru mempersyaratkan itu agar menjadi guru profesional.

Semoga PTK yang dilakukan oleh teman-teman guru dapat membuat teman-teman guru meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Selalu tidak puas dengan pelayanan yang diberikan, dan melakukan instropeksi diri dalam proses pembelajarannya melalui PTK di sekolah.

Ingatlah! dengan melakukan PTK, guru dapat meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah. Semua itu dimulai dari perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi diri dalam beberapa siklus yang dirasakan sendiri oleh guru yang bersangkutan.Bila guru berhasil melaksanakan dan melaporkan PTK, maka mutu pembelajaran akan meningkat.

Ketika mutu pembelajaran di sekolah meningkat, maka akan banyak prestasi yang dihasilkan dan dicapai oleh para peserta didik. Ketika prestasi peserta didik meningkat, maka sekolah tersebut akan menjadi sekolah favorit dan unggul di masyarakat, seperti sekolah Al Bayan Islamic School ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Kamis, 22 Oktober 2009

Kartu Nama omjay

Membangun School Cultre Melalui Olahraga

Membangun School Culture melalui Olahraga.

Para siswa Berbaris rapi di lapangan
Para siswa Berbaris rapi di lapangan

Setiap hari Jum'at Pagi di sekolah kami selalu diadakan kegiatan olahraga lari pagi. Kegiatan ini telah menjadi budaya sekolah (School Culture) di tempat kami. Sebelum berlari, biasanya kami dikumpulkan dulu dalam sebuah barisan besar di lapangan upacara layaknya apel pagi. Setelah kami berbaris rapi, biasanya kami mendapatkan arahan dari pimpinan sekolah dulu, berdoa, dan baru kemudian berlari.

Sebelum berlari pagi mengelilingi kampus UNJ yang berdekatan dengan sekolah, kami berdoa terlebih dahulu. Berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar merestui lari pagi dan tidak ada diantara kami yang cedera akibat terjatuh atau kecelakaan pada hari ini. Doa dipimpin oleh salah satu guru, dan setiap guru yang bertugas sebagai wali kelas diwajibkan mendampingi kelasnya masing-masing dalam berlari pagi.

Para Siswa Berdoa Sebelum Lari Pagi
Para Siswa Berdoa Sebelum Lari Pagi

Olahraga lari pagi di SMP labschool Jakarta, adalah kegiatan yang sudah menjadi tradisi sejak 40 tahun lalu. Olahraga ini sangat murah dan nyaris tanpa biaya. Sangat menyehatkan karena siswa berlari mengelilingi kampus UNJ yang asri. Meski kampus UNJ tak- se asri dan se-alami dulu, namun �lari pagi tetap memberikan kebermanfaatan tersendiri buat kami civitas akademika SMP Labschool Jakarta. manfaat yang paling terasa dari olahraga adalah tubuh menjadi sehat dan segar kembali. Itulah yang kita tanamkan kepada anak didik kami di sekolah.

Di hari itulah saatnya kita mengendurkan otak syaraf dari banyaknya mata pelajaran dengan berjoging ria. Mengeluarkan keringat dengan deras setelah berolahraga.� Maklumlah, sekolah kami adalah sekolah yang ber-AC jadi kami jarang berkeringat, terkecuali bila AC itu mati. Di situlah pentingnya kita berolahraga. Menghirup udara segar alami di pagi hari dan bersama-sama mengelilingi kampus UNJ yang masih sepi dan berharap menghirup udara pagi yang masih terasa segar.

Membangun School Culture Melalui Olahraga
Membangun School Culture Melalui Olahraga

Olahraga jum'at pagi telah membuat kami menciptakan budaya sekolah yang tetap eksis dan semakin disempurnakan. Di jum'at itulah para guru biasanya melakukan evaluasi diri dari apa yang telah kami lakukan selama minggu ini. Para guru melakukan refleksi diri dan mensharingkannya kepada para siswa. �Labschool telah berhasil Membangun School Culture melalui Olahraga.

Berlari Mengelilingi Kampus UNJ
Berlari Mengelilingi Kampus UNJ

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Rabu, 07 Oktober 2009

Undangan Peluncuran dan Talkshow Bloggerbekasi.com (gratis)

kunjungi http://bloggerbekasi.com dan daftarkan diri anda untuk mengikuti acara ini.

salam
omjay

Rabu, 30 September 2009

Halal Bi Halal Labschool


Spanduk Halal Bi Halal
Spanduk Halal Bi Halal

Kamis, 1 Oktober 2009 di Masjid Baitul Ilmi Labschool telah dilaksanakan kegiatan halal bi halal keluarga besar Labschool. Tema halal bi halal tahun ini adalah "Kembali ke Fitrah Diri Menuju Muslim Sejati (Rabbaniyiin)".

Selasa, 29 September 2009

Sertifikasi guru antara Anugerah dan Musibah

Kemarin, saya mendapatkan telepon dari teman kuliah di pascasarjana UNJ. Namanya Diah Alfaningtyas. Saya biasa memanggilnya Mbak Poppy. Beliau adalah guru berprestasi tingkat nasional tahun 2007 yang pernah diundang oleh Presiden SBY ke istana. Ada kabar buruk tentang pengelolaan sertifikasi guru. Temannya mbak Popi sudah 2 bulan ini gelisah, karena berkas-berkas sertifikasi gurunya hilang entah kemana. Sementara teman-teman guru lainnya berkasnya sudah masuk. Temannya mbak Popi itu sudah ke sana kemari mencari berkasnya itu, tetapi tetap tidak ditemukan. Beliau sangat cemas karena berkas-berkas itu adalah berkas-berkas yang asli, sebab untuk sertifikasi guru sekarang ini, semua berkas harus asli. Termasuk semua ijasah yang pernah didapatinya di perguruan tinggi atau universitas.

Kabar buruk kedua, sebelum lebaran saya mendapatkan komentar dari ibu Sri Nurhayati, dengan No.peserta sertifikasi 08026108710410, No.sertifikat pendidik 090808702783. Dalam komentarnya beliau menuliskan, Hingga saat ini saya masih dibuai harapan menunggu pencairan TPP, di mana teman2 yg lulus th 2007 mereka sudah bersuka-cita menerima tunjangan yg sudah cair untuk kesekian kalinya, sementara saya dan teman2 seangkatan hingga detik ini tunjangan yg sangat kami harapkan masih dalam bayang2 mimpi. Kami sangat berharap kepada para pejabat terkait dg masalah ini sgr dapat merealisasikan apa yg sudah menjadi hak kami, karena saat ini uang tsb betul2 sangat kami butuhkan demi kelangsungan hidup kami baik secara profesi maupun secara individual. Demikian, semoga para pejabat terkait tergugah hatinya untuk segera mencairkan tunjangan tsb sebelum hari raya Idul Fitri 1430 H. Terimakasih.

Lalu beliau mengirimkan kabar buruk kembali kepada saya,

Yth Bpk Wijaya Kusumah. Kabar terakhir yang saya dengar, kesalahan terletak pada beberapa guru yg sudah dinyatakan lulus, namun masih memiliki kekurangan jam mengajarnya, yakni kurang dari 24 jam. Mengapa kesalahan tersebut baru terdeteksi ketika saya dan teman-teman berada pada puncak harapan akan cairnya tunjangan tsb, seperti yang sudah dinikmati oleh teman-teman saya yg lulus tahun sebelumnya. Apakah alasan ini sengaja dicari untuk menghambat pencairan tunjangan yg sudah menjadi hak kami? Seandainya betul kesalahan hanya terdapat pd beberapa orang guru, lalu di mana letak keadilan? Mengapa kami yg sudah nyata2 lulus dg baik disamaratakan dengan yg lulus dg catatan masih kurang jam mengajarnya? Begitukah karakteristik kaum birokrat di Indonesia? Oh iya, saya guru di sebuah SMP Negeri di Kota Bogor. Terima kasih atas responnya. Kota Bogor memang selalu beberapa langkah ketinggalan dari kota2 dan kabupaten2 mana pun dalam segala hal, lebih2 kalau sudah menyangkut urusan pencairan tunjangan, pembayaran rapel kenaikan gaji dan sejenisnya.

Menganalisis dua kasus di atas, nampaknya ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam administrasi pengelolaan sertifikasi guru. Sebab kedua masalah diatas seringkali menimpa para guru. Mereka kebingungan hendak kemana mencari informasi. Ada yang sudah lulus tetapi belum dapat pencairan tunjangan dan ada yang belum dinyatakan lulus lalu berkasnya hilang.

Saya tak mau saling menyalahkan. Saya hanya ingin mencari solusi. Nampaknya memang ada hal-hal yang harus dibenahi. Ada informasi dan komunikasi yang belum nyambung antara pengelola dengan para guru yang mengikuti sertifikasi guru.

Buat mereka yang telah mendapatkan tunjangan profesi (TPP) tentu ini merupakan anugerah, tetapi buat guru yang belum mendapatkan tunjangan dan berkasnya hilang ini merupakan musibah.

Sertifikasi guru memang melelahkan. Saya pun pernah mengalaminya ketika berkas saya hilang tak jelas kemana. Masing-masing pengelola saling menyalahkan. Pihak Pemda menyalahkan UNJ, dan UNJ menyalahkan pihak Pemda. Karena tak menemukan solusi, saya langsung pergi ke dirjen PMPTK depdiknas Senayan. Begitulah yang saya alami. Namun, berkat kerja keras dan pantang menyerah, akhirnya saya bisa juga dinyatakan lulus sertifikasi guru dan sudah menerima TPP. Setelah saya mengikuti PLPG di fakultas Teknik UNJ. Dari semua peserta PLPG itu, belum semua mendapatkan tunjangan sertifikasi guru. Mereka juga masih bingung kemana lagi harus mencari informasi.

Sertifikasi guru nampaknya harus dievaluasi dan dibenahi sistem administrasinya. jangan sampai ada terjadi ketidakadilan. Semoga saja mendiknas yang baru nanti, dapat membenahi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada sertifikasi guru. Sertifikasi guru harus menjadi anugerah bagi para guru untuk menjadi guru profesional dan bukan musibah.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Jumat, 18 September 2009

Detik-Detik Menuju Kemenangan

Hari ini adalah hari terakhir kita di bulan suci Ramadhan 1430 H. Ada perasaan sedih karena akan ditinggalkan bulan Ramadhan. Namun, ada secercah kebahagiaan karena sebentar lagi kita akan menuju detik-detik kemenangan. Kemenangan mengendalikan hawa nafsu. Kemenangan diri untuk mendapatkan ridho ilahi Robbi. Sebulan penuh lamanya kita berpuasa dan kini kita akan memasuki detik-detik pintu kemenangan. Kemenangan hakiki melawan diri kita sendiri.

Ibarat kita berlomba lari marathon, satu persatu peserta gagal di tengah jalan. Hanya beberapa pelari saja yang sanggup mencapai pintu finish. Begitupun dengan ramadhan ini. Hanya mereka yang beriman dan beramal sholeh yang akan memasuki gerbang ketakwaan. Mereka telah mendapatkan hadiah di malam yang indah. Malam Lailatul Qodr. Malam yang lebih indah dari seribu bulan. Malam yang hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan datangnya malam lailatul Qodr. Mereka adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah manusia yang mampu mengalahkan dirinya sendiri. Mengendalikan hawa nafsunya dan tidak terjebak dengan kenikmatan dunia.

Mungkin kita salah satu dari mereka yang mendapatkan malam kemuliaan itu. Mungkin kita salah satu yang terpilih oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Semua itu akan terjawab oleh diri kita masing-masing, apabila kita telah menemukan kemulian jiwa dalam diri kita. Mampu bertanya pada diri sendiri, apakah di bulan ramadhan ini kita telah mmpu mengendalikan diri? Menjadi orang yang takwa sesuai dengan tujuan berpuasa?.

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu, agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah ayat 183).

Hari terus berganti hari. Ramadhan akan segera pergi meninggalkan kita beberapa saat lagi. Mungkin banyak dosa yang telah kita perbuat antar sesama kita. Tak terkecuali warga bloggerbekasi ini. Dari lubuk hati yang terdalam. Mohon maaf lahir dan batin bila ada tulisan omjay yang kurang berkenan di hati.

Menjelang hari kemenangan, Omjay mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua menjadi sang pemenang di dalam bulan Ramadhan tahun ini.

Salam Blogger persahabatan

Omjay

Kamis, 17 September 2009

Mudik Bagi Seorang Blogger

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, banyak orang berlebaran di kampung halamannya sendiri. Pulang mudik ke kampung halaman. Tak peduli jaraknya sangat jauh dan kemacetan terjadi di jalan , asalkan bisa mudik ke kampung halaman sudah sebuah kebahagiaan tersendiri.

Pernah suatu ketika saya bertanya kepada tetangga saya yang pulang mudik ke Malang dengan kereta api. Pak, apakah bapak tidak capek mudik dengan kereta api? Kan kereta api itu padat banget penumpangnya? Apakah bapak lebih baik tidak usah mudik saja? Begitu pertanyaan saya kepada Pak Wijan tetangga saya di rumah. Jawaban beliau sungguh di luar dugaan saya. Beliau mengatakan justru itu kenikmatan mudik, bercampur baur dengan padatnya penumpang lain. Rasanya kurang seru kalau mudik tidak banyak orang. Begitu kata pak Wijan suatu ketika kepada saya. (Saya pun terbengong-bengong mendengar jawaban beliau).

Mudik memang sudah menjadi primadona di negeri ini. Bahkan hampir semua stasiun televisi menayangkannya secara langsung (live) informasi tentang mudik. Bahkan, mudik sekarang ini telah menjadi trend media hiburan tambahan di akhir ramadhan atau suasana lebaran yang justru menuai pendapatan bagi pihak yang kreatif memanfaatkan moment mudik ini. Kita bisa lihat dengan mata telanjang berbagai logo sponsor di pasang sepanjang jalur mudik. Turut neramaikan suasana mudik.

Sebagai orang yang tiap tahun juga ikut mudik, saya pun mengalami suasana mudik itu. Untunglah kampung halaman saya dekat, hanya di Bandung. Dengan adanya tol cipularang, jarak jakarta-bandung terasa semakin dekat. Mudik pun berubah menjadi musik, karena sepanjang perjalanan itu, kami sekeluarga menikmati musik yang mengantarkan kami sampai ke tujuan. Pokoknya mudik semakin asyik dengan adanya musik. Apalagi bila stok makanan dan minuman di mobil cukup, hehehehe.

Bagi anda yang belum merasakan mudik alias tidak punya kampung (kasihan dech loh!) sebaiknya anda berlibur ke pusat-pusat wisata atau pergi bersilahtrurahmi dengan kerabat dekat. Sebab akan bete bila anda cuma berada di rumah, apalagi bila suasana rumah anda sepi karena tetangga kanan kiri sudah pada mudik.

Mudik memang kejadian luar biasa yang harus diliput. Suasana mudik yang ramai membuat kita terhibur dari kemacetan dan molornya jadwal penerbangan atau kereta api. Membuat kita harus lebih kreatif mensiasati suasana mudik itu bila terjebak dalam kemacetan atau hal lainnya.

Bagi anda yang seorang blogger, mudik menjadi keasyikan tersendiri untuk mendapatkan berita. Menjadi keasyikan sendiri untuk memberikan berita dari warga sipil yang independen dalam dunia jurnalistik. Dia bisa bercerita panjang lebar tentang perjalanannya menuju kampung halaman. Berita yang dia posting tentu dengan gaya bahasanya sendiri dan tidak harus menggunakan bahasa baku seperti media arus utama. Di sinilah letak kemerdekaan seorang blogger. Dia bisa cerita apa saja seputar mudik di blog pribadinya.

Dengan niat untuk berbagi, seorang blogger akan dengan senang hati memberitakan apa yang dialaminya dalam blog pribadinya itu. Bisa narsis sedikit di dalam suasana kemacetan seperti di pantura atau bisa narsis sedikit ketika pesawat terbang terpaksa harus delay beberapa jam. Tentu sangat menjengkelkan apabila kita harus menunggu berjam-jam menunggu transportasi yang akan mengangkut kita. Tetapi bagi seorang blogger, proses menunggu itu akan menjadi keasyikan tersendiri. Dengan kreativitasnya menulis, kejengkelan bisa menjadi media curhat, media hiburan, dan media sharing.

Pernah ada kawan saya yang memposting beritanya di stasiun kereta api gambir. Teman saya yang blogger itu menceritakan suasana stasiun gambir yang diserbu ribuan penumpang lengkap dengan foto dan suasananya. Melalui tulisan teman saya itulah, konon katanya banyak orang yang akhirnya tidak jadi mudik dengan kereta api, dan memilih alternatif transportasi lainnya.

Mudik bagi seorang blogger akan jadi keasyikan tersendiri. Dia akan lebih kreatif menceritakan dan memposting apa-apa yang diketahuinya melalui blog pribadinya. Oleh karena itu, jangan lupa ya senjata para blogger. Laptop lengkap dengan koneksi internet yang mobile dan kamera yang telah menyatu dalam tas ranselnya. Kalau kamu yang sudah punya blackberry, wah enak banget tuh, kamu bisa merubah status facebookmu setiap saat. Sudah gitu blackberrymu bisa jadi petunjuk kalau kamu nyasar di jalan pada saat mudik. Dengan kecanggihan ICT saat ini, membuat para blogger menjadi lebih kreatif dalam menyajikan beritanya.

Pokoknya choi, mudik bagi seorang blogger akan menjadi keasyikan tersendiri. Seperti saya saat ini. Kemacetan di Nagrek menuju Garut membuat saya lebih kreatif menuliskan postingan ini. Hati-hati lewat nagrek, jalan terjal dan berliku. Sudah gitu padatnya bukan main choi. Itulah sedikit sharing dari perjalanan saya ke tempat kakak ipar dari Bandung menuju Garut.

Selamat mudik, dan sebarkan suasana mudik melalui postingan yang mencerahkan dari blog pribadimu. Hati-hati di jalan dan awas banyak copet dan orang jahat berkeliaran di sekelilingmu. Jangan sampai perlengkapan bloggermu berpindah tangan kepada orang-orang yang kurang bertanggungjawab. Tetap awas dan waspada.

Waspadalah!!!, Waspadalah!!!, Waspadalah!!!.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Kamis, 10 September 2009

Bubar yang Lagi Nge-Trend

Buka puasa bareng alias bubar sekarang ini lagi nge-trend. Banyak orang yang tidak buka puasa di rumah, tapi bubar di luar rumah. Alhasil hampir semua rumah makan dari kelas warteg sampai kelas restoran atau mal-mal yang di dalamnya ada tempat untuk makan, akan penuh pengunjung pada saat-saat menjelang buka puasa. Tradisi ini seakan menjadi trend tersendiri, dan sayang kalau kita melewatkannya.

Acara bubar ini biasanya sangat diminati. Apalagi saya, yang memang dalam bulan ramadhan ini penuh sekali jadwal bubar-nya. Entah kenapa, saya hitung-hitung sudah lebih dari 15 kali saya mengikuti acara bu-bar di bulan ramadhan ini. Mulai dari bubar sama teman-teman sd, teman-teman smp, teman-teman sma, teman-teman kuliah, temen-temen kantor, temen-temen blogger, dan lain-lain. Pokoknya dalam sebulan ini jadwal bubar saya penuh. hehehhe.

Belum lagi, bila senin nanti 14 September 2009 saya ikutan bubar atau buk-ber kompasiana di dapur sunda. Makin bertambah saja jadwal bubar saya, dan semakin bulat saja badan ini. hehehe. Jangan lupa datang yah, omjay pengen banget loh ketemu temen-temen kompasiana.

Bubar yang lagi nge-trend harus kita sikapi secara positif. Dia bisa menjadi media silahturahmi dan saling berkomunikasi di antara kita. Namun sayangnya, terkadang bubar suka lupa waktu. Sampai-sampai banyak temen-temen yang sholat magribnya kelewat. Kalau sudah begini, bisa kacau deh sholat lima waktu kita. Oleh karena itu, omjay menyarankan, bila nada mengikuti bubar, pastikan tempat itu ada tempat sholatnya. Supaya kita tak terlambat sholat magribnya.

Bubar yang lagi ngetrend jangan sampai membawa kita terlena dan terlupa bahwa masih banyak ibadah lainnya yang harus kita lakukan. Seperti tulisan omjay yang berjudul sex after tarawih.

salam blogger kompasiana

omjay

http://wijayalabs.wordpress.com


Jumat, 04 September 2009

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di SMAN-1 Depok

[caption id="attachment_1353" align="alignleft" width="300" caption="Kepala SMAN-1 Depok Sedang memberikan sambutan pada Workshop PTK"]Kepala SMAN-1 Depok Sedang memberikan sambutan pada Workshop PTK[/caption]

Kamis 3 September 2009, saya diminta oleh MGMP MIPA SMA Kota Depok untuk memberikan materi Penelitian Tindakan kelas (PTK). Hari itu adalah pengalaman pertama saya berada di kota Depok, dan saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar ilmu PTK yang dibutuhkan oleh para guru. PTK ini sangat penting dikuasai oleh para guru agar kualitas pembelajaran di kelas meningkat. Guru pun akan dengan sendirinya menemukan potensi unik yang ada dalam diri siswa.

Selasa, 01 September 2009

BLOGGER BEKASI


LAMPIRAN PROPOSAL (www.bloggerbekasi.com)


I. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology/ ICT) saat ini telah membawa pengaruh yang sangat signifikan terhadap budaya kehidupan bangsa dan negara kita. Salah satunya adalah pertumbuhan blogging media yang (mungkin) saja, suatu saat nanti bisa menggantikan peran main stream media saat ini.

Potensi para blogger yang kini tersebar di berbagai daerah dan kalangan, telah menjadikan blogging media semakin berperan cukup penting dalam setiap kesempatan. Dari yang mulanya hanya sekedar hobi, blog saat ini sudah mengalami perluasan yang cukup signifikan. Selain sebagai media sosial networking, saat ini blog juga banyak dijadikan sebagai lahan bisnis bagi sebagian masyarakat yang “melek” terhadap dunia ICT.

Blog telah membuat hilangnya batasan antara selebritis dan para fans-nya, bahkan para politikus pun tak mau ketinggalan untuk ikut terlibat dengan membuat blog sebagai personal branding dan media alternatif untuk melakukan kampanye. Akses tanpa batas adalah salah satu kekuatan yang dimiliki oleh blogging media untuk menembus batas-batas formil yang selama ini (mungkin) masih ada dan sudah tidak relevan lagi untuk di implementasikan.

Sementara itu, perkembangan blog di Indonesia sejak 2 (dua) tahun terakhir ini tak bisa dibendung lagi, apalagi sejak sukses digelarnya “Pesta Blogger I” pada tanggal 27 Oktober 2007 lalu di Jakarta, keberadaan para “blogger” dan komunitasnya di Indonesia saat ini semakin diakui eksistensinya oleh pemerintah.

Pemerintah melalui perwakilannya, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Muhammad Nuh, mengapresiasikan dunia blogging ditanah air dan menetapkan bahwa tanggal 27 Oktober 2007 merupakan tonggak lahirnya komunitas blogger di Indonesia dan akan di peringati setiap tahunnya sebagai “Hari Blogger Nasional”.

Dengan ditetapkannya tanggal 27 Oktober sebagai “Hari Blogger Nasional”, maka pemerintah diharapkan bisa menjadi fasilitator dan secara konsisten turut mendukung perkembangan blog ditanah air, tentunya dengan tetap mengacu dan sejalan dengan tujuan nasional, tanpa harus membatasi kebebasan ngeblog para blogger, terutama untuk hal-hal yang bersifat positif demi kemajuan bangsa dan negara.


Langkah Nyata Blogger Kota Bekasi

Sebagai salah satu pusat bisnis terbesar dengan jumlah penduduk hampir mencapai 3 (tiga) juta jiwa yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Republik Indonesia (RI), tentunya blogger-blogger yang lahir dan menetap atau yang terkait dengan wilayah Kota Bekasi (baik secara langsung maupun tidak langsung), juga tidak ingin ketinggalan dan akan ikut mengambil bagian dalam perkembangan blog di tanah air.

Salah satu langkah nyata yang saat ini telah dilakukan oleh para blogger Kota Bekasi terkait dengan perkembangan blog ditanah air adalah dengan cara mendirikan sebuah komunitas agregator blogger Kota Bekasi yang bisa diakses melalui situs www.bloggerbekasi.com.

Bekasi Cyber Park (BCP), sebagai salah satu mal atau pusat perbelanjaan (shopping center) terbesar di Kota Bekasi adalah tempat yang menjadi pilihan para pencetus komunitas bloggerbekasi.com (be-blog) untuk mendeklarasikan lahirnya komunitas ini. Pemilihan BCP sebagai tempat deklarasi “be-blog” oleh para pendirinya adalah karena ada kata “cyber” yang melekat pada mal tersebut.

Para pendiri “be-blog” berharap bahwa nama “cyber” yang sangat identik dengan dunia maya (internet) tersebut, tidak hanya melekat sebagai identitas semata, namun bisa juga memberikan sebuah terobosan dan langkah nyata dengan mendukung sepenuhnya kelahiran dan perkembangan komunitas “be-blog” pada saat ini dan di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu pemilihan tanggal kelahiran (deklarasi) “be-blog” pada tanggal 17 Agustus 2009 lalu (pre-launching), yang juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-64, lebih disebabkan karena moment “patriotik” bangsa Indonesia, yang juga melatarbelakangi lahirnya Kota Bekasi, dimana Kota Bekasi sejak dulu dikenal dengan sebutan sebagai “Kota Patriot”.

Dengan berdirinya komunitas “be-blog” ini, kami berharap masyarakat dan pemerintah Kota Bekasi bisa bersinergi dan akan menggunakan media ini sebagai salah satu media alternatif terkini yang bisa bermanfaat bagi kita semua. Pastinya tidak hanya pemerintah yang berperan, seluruh lapisan masyarakat Kota Bekasi juga bisa ikut berperan untuk membangun Kota Bekasi yang kita cintai ini, baik pada masa sekarang maupun pada masa-masa yang akan datang.


II. VISI dan MISI

Visi

Menjadikan budaya “blog” sebagai salah satu media alternatif untuk menyampaikan informasi melalui jurnalisme warga (citizen journalism), agar bisa berperan aktif dan ikut serta untuk memajukan Kota Bekasi kearah yang lebih baik lagi.

Misi

1. Mensosialisasikan pengetahuan blog bagi penduduk Kota Bekasi dan sekitarnya
2. Memperkenalkan keunikan dan potensi (bisnis, wisata, kuliner, budaya, dan sebagainya) Kota Bekasi kepada masyarakat diluar Kota Bekasi melalui blog agar tertarik dan mau berkunjung ke Kota Bekasi
3. Menggunakan blog sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat berbagi (sharism) di kalangan masyarakat (citizen journalism) Kota Bekasi dan sekitarnya
4. Menjadikan blog sebagai media penghubung antara masyarakat dan Pemerintah Kota Bekasi dan sekitarnya untuk membangun tali silaturahmi serta membantu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Government)


III. SASARAN dan TUJUAN

Komunitas blogger Kota Bekasi yang dibentuk ini ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat umum yang berdomisili, lahir, keturunan, sekolah, bekerja, ataupun hanya sekedar tertarik dengan Kota Bekasi dan sekitarnya, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Melalui komunitas blogger Kota Bekasi ini, diharapkan akan tercipta sinergi antara penduduk (masyarakat) sebagai blogger dengan Pemerintah Kota Bekasi sebagai pengelola Kota Bekasi.

Selain itu, peran para blogger yang nantinya akan bergabung untuk membentuk sebuah komunitas blogger terbesar di Kota Bekasi ini, bisa menjadi sebuah langkah awal dan alternatif media untuk menampung saran dan masukan positif terkait dengan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Government/GCG), yang pada akhirnya bisa ikut berperan serta dalam membangun dan memajukan Kota Bekasi.


IV. PROGRAM KERJA

Terkait dengan komunitas blogger Kota Bekasi yang telah kami bentuk tersebut, berikut ini adalah program kerja yang akan kami lakukan untuk mencapai Visi dan Misi sebagaimana telah kami sampaikan diatas:

1. Melakukan pelatihan (training) bagi masyarakat umum, termasuk pegawai pemerintahan Kota Bekasi dan Sekitarnya secara berkala dan berkelanjutan mengenai blog, bekerjasama dengan Kompasiana.com (Kompas.com).
2. Melakukan pelatihan (training) bagi siswa/ siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sederajat dalam wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya secara berkala dan berkelanjutan mengenai blog, bekerjasama dengan Kompasiana.com (Kompas.com).
3. Mengadakan perlombaan-perlombaan mengenai potensi-potensi yang dimiliki oleh Kota Bekasi dan sekitarnya dalam bentuk tulisan (artikel), yang nantinya akan dipublikasikan melalui blog www.bloggerbekasi.com.
4. Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait (baik pemerintah maupun swasta) yang masih berada dalam kawasan wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya, terkait dengan event-event penting atau promosi (bisnis, wisata, budaya, kuliner, dan sebagainya) yang dirasakan memerlukan publikasi secara luas melalui blog.
5. Mengadakan (ikut terlibat) kegiatan-kegiatan sosial secara berkala dan berkelanjutan, bekerjasama dengan masyarakat dan Pemerintah Kota Bekasi, sekaligus untuk menjalin tali silaturahmi.


V. KEPENGURUSAN


Berikut ini adalah daftar pengurus yang sepenuhnya akan bertanggung jawab atas dibentuknya komunitas blogger Kota Bekasi ini, yaitu sebagai berikut:

Dewan Penasihat
Wijaya Kusumah, S.Pd.
Amril Taufik Gobel, Ir.

Ketua
Aris Heru Utomo, S.H., M.Si., M.B.A

Wakil Ketua
Eko Sutrisno, H.P, Ir.

Sekretaris
Yulyanto, S.E., M.M., M.H.

Hubungan Masyarakat
Rawi Wahyudiono, Amd.

Administator
Irfan Zj, S.E.

Design Kreatif
Puti Karina Puar


VI. PENUTUP


Semoga saja usaha yang telah kami lakukan ini, yaitu dengan membentuk sebuah komunitas blogger di Kota Bekasi dan sekitarnya, akan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari masyarakat dan Pemerintah Kota Bekasi yang diharapkan bisa membawa manfaat positif bagi masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya khususnya, serta Bangsa Indonesia pada umumnya, Amin.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Kenapasaya Belum Menabung di Bank Syariah?

Kenapa Saya Belum Menabung di Bank Syariah?
Oleh wijaya kusumah - 28 Augustus 2009 - Dibaca 14740 Kali -

Jujur saja, sampai detik ini saya belum menabung di bank syariah. Dari buku-buku rekening bank yang saya miliki tak satupun yang syariah. Semuanya bank konvensional. Entahlah sampai detik ini saya belum merasakan manfaat dari keberadaan bank syariah. Saya tidak tahu, apakah banyak orang yang seperti saya ataukah tidak. Tapi yang pasti sampai saat ini, saya memang belum menabung di bank syariah. Mengapa?


jawabannya sederhana saja. AMBIGU. Apa manfaatnya Bagiku. Saya merasakan belum ada manfaat apapun yang saya dapatkan dari adanya bank syariah. Mungkin juga karena saya memang belum menabung di sana. Atau mungkin dari diri saya sendiri yang memang belum memiliki minat untuk menabung di bank syariah.

Salah satu penyebab kenapa saya tak menabung di bank syariah adalah lokasi bank syariah yang terlalu jauh dari tempat kerja dan tempat tinggal saya, dan saya lebih merasa nyaman dengan pelayanan bank konvensional. Contohnya, kalau saya perlu uang cash dalam waktu segera, maka saya dengan mudah menemukan ATM bank itu di manapun saya berada. Bila saya berbelanja, maka dengan mudah saya menggunakan ATM bank itu, dan bila saya harus mentransfer uang ke rekening lainnya, maka dengan mudah pihak bank saya hubungi hanya via handphone. Bahkan saya merasakan banget adanya internet banking. Lebih memudahkan saya dalam bertransaksi antar bank.

Saya harap para pengelola bank syariah untuk lebih optimal dalam mempublikasikan program pelayanannya sehingga banyak orang yang akan tahu bahwa menabung di bank syariah memiliki keunggulan sendiri, dan buka semata karena adanya hukum riba.

Terus terang saya merasa tertarik, dan mempelajari bank syariah setelah saya banyak membaca postingan teman-teman kompasiana tentang bank syariah. semoga saja hati saya tergerak untuk membuka rekening di bank syariah. Perlu waktu bagi saya untuk lebih mendalami plus minus menabung di bank konvensional dan bank syariah. dari postingan teman-teman itulah, saya mulai tertarik dan merasakan bawa bank syariah adalah bank yang sangat berbeda dari bank konvensional. Bukan hanya konsep bagi hasilnya yang menarik, tetapi layanan bank syariah yang unik itulah yang membuat saya jatuh hati untuk menabung di bank syariah.

Semoga saja saya berkesempatan untuk pergi ke bank syariah dan membuka rekening untuk menyimpan biaya perjalanan haji saya, dan kebutuhan transaksi lainnya. Semoga saya tak salah memilih bank syariah sebagi mitra dalam pengelolaan keuangan pribadi saya.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

tulisan ini bisa dilihat juga di sini

Tags: ,

Minggu, 23 Agustus 2009

PUASA dan Lemparan Batu


Hanya sebuah kisah, sumonggo.... .

Ada seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Siang ini, sang pengusaha sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain, namun ia tak terlalu memperhatikan mereka.

Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Dan, "buk!" Aa...h, ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan menimpa Jaguar kesayangannya. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat asal batu keparat yang membuat mobil baru itu tergores. Tentu bukan masalah besar bila saja goresan itu menimpa mobil truk pengangkut barang yang biasa digunakan untuk mengangkut barang pesanan koleganya. Tapi ini jaguar! Jaguar!

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Ditariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan ditunjukkannya kepada goresan yang ditimbulkannya.

"Apa yang telah kau lakukan? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku.
Lihat goresan itu!" Teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.

"Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya, " ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf. "Maaf, Pak. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa". Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya memohon ampun.

"Maaf, Pak, saya melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti".

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.

"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan". Kini, anak kecil itu mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.

"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya. "

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah.

Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, diangkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya.

Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: janganlah melaju terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.

Sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita.

Sering kita tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Tak jarang pula kita terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Suatu ketika, akan ada yang "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.

Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Bekasi Kota Blogger

[caption id="attachment_491" align="alignleft" width="300" caption="Pre Launching Komunitas Blogger Bekasi"]Pre Launching Komunitas Blogger Bekasi[/caption]

Saya baru saja bermimpi. Mimpi di bulan Ramadhan yang suci ini. Tiba-tiba saja saya mendapatkan wangsit untuk menuliskan judul di atas. Bekasi Kota Blogger.

Dalam mimpi saya, Bekasi adalah kota dimana para warganya sudah melek ICT. Semua warga telah memiliki blog pribadi dan masing-masing orang bergabung di tempat ngumpulnya para blogger untuk saling mengisi dan memberi, berbagi cerita, berbagi berita dan keceriaan dalam sebuah blog komunitas yang bernama bloggerbekasi.com.